Asuhan Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai- nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut perlu pendokumentasian keperawatan yang merupakan bagian dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang memilliki nilai hukum yang sangat penting . Tanpa dokumentasi keperawatan maka semua implementasi keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat tidak mempunyai makna dalam hal tanggung jawab dan tanggung gugat. Dokumentasi keperawatan dapat dikatakan sebagai “pegangan” bagi perawat dalam mempertanggung jawabkan dan membuktikan pekerjaannya. Oleh karena itu ada berbagai aturan dan kaidah yang harus ditaati oleh setiap perawat dalam melakukan pendokumentasian keperawatan. Dokumentasi keperawatan merupakan BUKTI OTENTIK yang dituliskan dalam format yang telah disediakan dan harus disertai dengan pemberian “ tanda tangan” dan nama perawat serta harus menyatu dengan status / rekam medik pasien. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien, setiap langkah dari proses keperawtan memerlukan pendokumentasian mulai dari tahap pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, intervensi , implementasi dan evaluasi keperawatan harus didokumentasikan. Pada makalah ini akan dibahas tentang dokumentasi Diagnosa dan perencanaan keperawatan
Asuhan keperawatan profesional merupakan tuntutan masyarakat sebagai pengguna jasa layanan kesehatan. Oleh karena itu, perawat dituntut menerapkan asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga perawat harus memiliki kemampuan manajerial yang handal di bidang keperawatan. Manajemen merupakan suatu pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan kegiatan organisasi (Nursalam, 2002). Proses manajemen diterapkan sejalan dengan proses keperawatan sebagai sebuah model asuhan keperawatan profesional (MAKP). Berdasarkan hasil observasi yang dijalankan di ruangan adalah model gabungan tim dan fungsional untuk pagi hari dan model fungsional untuk sore dan malam hari. Dengan MAKP yang dijalankan di ruangan, sebagian besar perawat merasa beban kerja yang dialami berat.
Beban kerja yang berat dapat menyebabkan penurunan kepuasan kerja perawat dan berpengaruh pada kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Hal ini berdampak negatif terhadap kepuasan pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan dan rumah sakit yang dapat berpengaruh buruk pada citra rumah sakit.
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan profesional melalui MAKP. Salah satu jenis MAKP adalah MAKP primer yaitu metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai dengan keluar. Keuntungan dari MAKP primer antara lain asuhan keperawatan yang diberikan bermutu tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi. Selain itu pembagian tugas yang jelas dan dilakukan sesuai peran akan meringankan beban kerja perawat. Hal ini dapat meningatkan kepuasan bagi pasien, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Asuhan keperawatan profesional merupakan tuntutan masyarakat sebagai pengguna jasa layanan kesehatan. Oleh karena itu, perawat dituntut menerapkan asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga perawat harus memiliki kemampuan manajerial yang handal di bidang keperawatan. Manajemen merupakan suatu pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan kegiatan organisasi (Nursalam, 2002). Proses manajemen diterapkan sejalan dengan proses keperawatan sebagai sebuah model asuhan keperawatan profesional (MAKP). Berdasarkan hasil observasi yang dijalankan di ruangan adalah model gabungan tim dan fungsional untuk pagi hari dan model fungsional untuk sore dan malam hari. Dengan MAKP yang dijalankan di ruangan, sebagian besar perawat merasa beban kerja yang dialami berat.
Beban kerja yang berat dapat menyebabkan penurunan kepuasan kerja perawat dan berpengaruh pada kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Hal ini berdampak negatif terhadap kepuasan pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan dan rumah sakit yang dapat berpengaruh buruk pada citra rumah sakit.
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan profesional melalui MAKP. Salah satu jenis MAKP adalah MAKP primer yaitu metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai dengan keluar. Keuntungan dari MAKP primer antara lain asuhan keperawatan yang diberikan bermutu tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi. Selain itu pembagian tugas yang jelas dan dilakukan sesuai peran akan meringankan beban kerja perawat. Hal ini dapat meningatkan kepuasan bagi pasien, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.